LEARNING THEORIES AND THEIR IMPLICATIONS IN LANGUAGE LEARNING
Abstract
Teori-teori belajarlah dianggap telah membuka tabir pembelajaran bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua. Teori-teori belajar dimaksud yang menjadi obyek kajian ini adalah teori Nativisme dipelopori Noam Chomsky, teori Behaviorisme dipelopori Jhon B. Watson, teori Kognitivisme, dan teori Konstruktivisme dipelopori Jean Piaget, sangat berpengaruh dalam pembelajaran bahasa. Dua pandangan teori yang kontoversial dari Amerika, yaitu teori nativisme dan behaviorisme. Teori nativisme berpendapat bahwa penguasaan bahasa bersifat alamiah (nature). Sedangkan teori behaviorisme berpendapat bahwa penguasaan bahasa bersifat “suapan” (nurture). Lain halnya dengan pandangan teori kognitivisme bahwa belajar bahasa sangat ditentukan oleh kemampuan nalar atau berpikir sesorang. Belajar bahasa merupakan proses berpikir secara kompleks dan terus berkembang antara tingkatan kognitif dengan lingkungan bahasanya. Sedangkan teori konstruktivisme berpandangan bahwa belajar bahasa terjadi menurut pola tahapan perkembangan tertentu sesuai umur. Tahapan tersebut meliputi tahapan asimilasi, akomodasi, disquilibrasi, dan equilibrasi. Pembelajaran bahasa harus dibangun secara aktif oleh anak dari pada dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Berangkat dari teori dasar tersebut, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana teori belajar tersebut diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa. Diharapkan akan menimbulakan pembelajaran bahasa yang efektif dan mudah dipahami peserta didik yang sedang belajar suatu bahasa.
Downloads
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.